Pada episode kedua, kehidupan keluarga Vahdat mulai memasuki persimpangan yang tidak lagi mudah kembali.

Ehsan, yang selama ini dikenal tenang dan terkontrol, akhirnya memantapkan hati untuk melamar Tahereh seorang guru sederhana yang selama ini hanya hadir sebagai bayangan baik dalam hidupnya. Keputusan itu seharusnya membahagiakan, tetapi justru membawa ia pada pilihan baru: meninggalkan kota dan pindah ke Ahvaz bersama seorang dokter sahabatnya. Lamaran, cinta, dan masa depan semuanya kini saling bertubrukan dalam kepalanya.

Sementara itu, di sisi lain keluarga, Yousuf justru berada di ujung kegelisahan. Setelah kembali gagal mengikuti ujian militer, rasa malu dan tekanan keluarga membuatnya berpikir jalan keluar terbaik adalah… melarikan diri dari Iran. Diam-diam, bersama seorang temannya, ia mulai merencanakan perjalanan gelap perjalanan tanpa kepastian, yang bisa menjadi awal kebebasan… atau kehancuran.

Di tengah semua itu, Yasaman satu-satunya anak perempuan keluarga menjadi saksi perubahan zaman yang bergerak terlalu cepat. Ia melihat satu per satu orang yang ia sayangi berdiri menghadapi pilihan yang akan mengubah hidup mereka selamanya.