Imam Hasan 3: Surat Peringatan
18-04-2022 626 Film Serial
Di Syam, Muawiyah dan para pembesarnya terus berkumpul, membahas rencana perang seolah kemenangan sudah di tangan. Bahkan, mereka telah berdebat tentang pembagian rampasan perang—sebuah kesombongan yang menggambarkan keyakinan akan cepatnya kekuasaan Kufah bisa ditundukkan.
Namun, kenyataan jauh dari ekspektasi mereka. Meskipun Imam Ali telah wafat, Kufah belum kehilangan kekuatannya. Kehadiran Imam Hasan sebagai pemimpin baru membawa harapan besar bagi kaum Muslimin. Dengan kharisma dan keturunan mulianya, Imam Hasan mendapatkan baiat dari berbagai penjuru tanpa paksaan. Ia adalah simbol legitimasi dan penerus jalan kebenaran.
Mengetahui geliat ambisi Muawiyah, Imam Hasan mengirimkan surat resmi kepadanya—sebuah seruan agar tidak membuat kekacauan dan memicu fitnah di tengah umat. Sebuah peringatan agar Syam tidak tergelincir lebih jauh ke dalam perebutan kekuasaan yang mengorbankan darah sesama Muslim.
Namun situasi di Kufah sendiri tidak tenang. Kaum Khawarij, meskipun telah berbaiat kepada Imam Hasan, kembali menunjukkan sifat aslinya. Mereka tak sabar dan memaksa Imam Hasan untuk segera mengangkat pedang dan menyerang Syam, tanpa strategi, tanpa diplomasi. Mereka ingin perang, dan mereka ingin itu sekarang.
Di tengah tekanan dari Syam dan desakan dari dalam, Imam Hasan berdiri di antara dua arus yang bertentangan—berusaha menyelamatkan umat, bukan hanya dari musuh di luar, tetapi juga dari kegilaan fanatisme yang membutakan nurani di dalam.

