Meskipun anak yang dilahirkannya berjenis kelamin perempuan, Hanna tetap melaksanakan nazarnya, yaitu mengirimkan sang anak, yaitu Maryam, sebagai pelayan Kuil Sulaiman. Saat akan dikirim, terjadi perdebatan di antara para pendeta kuil, karena selama ini, para pelayan kuil yang kelak akan menjadi pendeta selalu laki-laki.

Para pendeta dari sekte Farisi lalu mendatangi Raja Herud untuk meminta pandangan terkait dengan boleh atau tidaknya Maryam. Raja Herud malah memberi saran yang tak terduga. Di depan Heilal, Pendeta Kepala Kuil Sulaiman, dan juga di depan para pendeta dari sekte Shaduqi, Ketua Pendeta Sekte Farisi, Yasakar, menyampaikan pendapat aneh tersebut.