Peristiwa masuknya Maryam ke Al-Quds menimbulkan kehebohan. Para pendeta marah, dan mereka sepakat akan menjatuhkan hukuman terberat kepada Maryam, juga kepada Zakaria as yang terus membela Maryam. Hukuman itu akan dijatuhkan pada sidang para pendeta berikutnya.

Dari rumah Zakaria, ada kabar bahwa bayi yang dikandung Elisabeth telah lahir. Maka, Zakaria dan Maryam pun pergi menengok bayi. Dalam perjalanan pulang dari rumah Zakaria menuju Kuil, Maryam didatangi malaikat yang mengabarkan bahwa Maryam akan melahirkan seorang anak. Maryam tentu saja terkejut, dan ia merasa malu. Maryam juga kebingungan dengan ketentuan Allah tersebut. Ia tidak berani pulang ke Kuil ataupun kembali ke rumah Zakaria as. Maka, Maryam pun terlunta-lunta di gurun yang tandus, agar tak terlihat orang-orang.

Sementara itu, sejumlah ilmuwan dan pemuka agama dari Persia datang ke Jerussalem, karena mereka melihat tanda-tanda yang sangat jelas tentang akan lahirnya seorang juru selamat.